ANAK-ANAK AHMAD JAAFAR AR-RAWI

ANAK-ANAK AHMAD JAAFAR AR-RAWI

Monday, January 26, 2009

KATANYA INDONESIA

Katanya Indonesia
Afriadi Sanusi

Katanya terdiri dari puluhan ribu pulau…
Katanya lebih 200 adat budaya dan bahasa daerah…
Katanya terdiri lebih dari 200 suku bangsa…
Katanya lebih 250 juta penduduk…
Katanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia…

Saya lihat satu pulau yang miskin, tetapi menikmati banyak kekayaan…
Saya lihat bahasa dan adat budaya satu daerah mendominasi di Indonesia…
Saya lihat Presiden hanya hak monopoli satu suku bangsa saja…
Saya lihat para pemimpin dan kepala bagian hanya untuk orang suku tertentu saja…
Saya lihat pembangunan infrastruktur hanya untuk satu pulau itu saja…

Pendidikan yang berkualitas hanya ada di pulau itu…
Para pemimpin harus berasal atau hidup lama di pulau itu…
Jalan, listrik, air bersih, telepon, sekolah diutamakan di pulau itu…
Rumah sakit yang canggih hanya ada di pulau itu…

Segala transaksi harus melalui restu orang dari pulau itu…
Minyak dan gasnya dari Aceh dan Riau… duitnya untuk satu pulau saja…
Emas dan tembaga dari Irian Jaya… duitnya untuk satu pulau saja…
Kayu balak dari Kalimantan dan Sulawesi… duitnya untuk satu pulau saja…
Kami memiliki kelapa sawit, karet tetapi duitnya bukan untuk kami
Kata mereka “biarlah kalian memiliki barang, asal duitnya untuk kami”

Oh tidak! Ini tidak adil!!! Ini melanggar persamaan hak antara sesama anak bangsa!!!
Kami bukan rakyat kelas kedua…
Kami bukan para hamba sahaya…
Kami bukan orang-orang bodoh…
Kami juga berhak jadi presiden
Kami juga mampu jadi kepala bagian
Kami juga perlu pembangunan
Adat dan budaya kami juga memiliki nilai di mata dunia…

Padahal, Nenek moyang kami… ribuan tahun yang lalu…
Telah kuat kerajaan Mataram
Telah makmur dibawah kerajaan Iskandar muda
Telah sejahtera dibawah kerajaan Riau lingga
Telah agung dibawah kerajaan Sisingamangaraja
Telah mewah dibawah kerajaan Sriwijaya
Telah terkenal dibawah kerajaan Pagaruyung
Telah sejahtera dibawah pemerintahan Kalimantan
Telah bahagia dibawah pemerintahan Sulawesi

Kami sangat takut… kami tidak mau berperang lagi…
Karena kami tidak memiliki senjata…
Masih terbayang bagi kami…
Peritistiwa DOM yang mengorbankan orang-orang tua kami
Peristiwa PRRI yang membunuh para pemimpin kami
Peristiwa APRA, Andi aziz, maluku selatan yang mengorbankan orang yang kami cintai

Berikanlah hak-hak kami! Hak persamaan dan keadilan…
Kembalikan kekayaan alam kami yang di kuras setiap hari dalam bentuk infrastruktur!
Kami tidak sedang memohon… tetapi hanya meminta hak-hak kami…
Karena kami dan nenek moyang kami telah lama hidup dan mati di kepulauan ini…

University Malaya, Kuala Lumpur, 5 Agustus 2008


No comments:

Post a Comment

KOMEN ANDA